Rabu, 16 Januari 2019

PEMBELAJARAN DI PESANTREN

foto waktu saya berangkat acara maulid

foto pada saat perpisahan di pesantren saya waktu kelas 3 mts

assalamualaikum teman-teman semua😊, apakabarnya ? semoga kalian selalu diberikan kesehatan ya teman-teman. Disini saya akan memberitahu kalian tentang Pembelajaran di Pesantren, karna dulu saya MTS di Pesantren saya akan sharing kepada kalian bagaimana Pembelajaran di Pesantren itu. Foto diatas adalah foto saya waktu saya masih pesantren di ponpes AL-AWWABIN Bedahan, Sawangan, Depok.

     Pertama kali saya masuk pesantren saya tidak tahu disana akan diajarkan apa saja lalu saya diberikan jadwal pengajian harian yang diberikan oleh ustdzah saya, disana saya belajar kitab safinnatun najah yang didalamnya berisi tentang pendalaman fiqih. kitab ini walaupun kecil tapi banyak manfaatnya.karna para santri gemar mempelajarinya dengan teliti dan seksama. karna kitab ini membicarakan hal-hal yang menjadi kebutuhan seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari. 

    Lalu saya juga belajar akhlaq lil banat yang isinya mempelajari bagaimana akhlak yang baik bagi seorang wanita, lalu kita mendapatkan nilai- nilai karakter yaitu : 
1.)Religius ( akhlak kepada allah, akhlak kepada rasul dan amanah).
2.) Disiplin
3.) Peduli sosial ( sopan santun, menghormati orang lain, akhlak kepada orang tua, akhlak kepada saudara, akhlak kepada kerabat, akhlak kepada pembantu, akhlak kepada tentangga, akhlak kepada guru, akhlak kepada teman, akhlak dalam perjalanan, akhlak seorang siswi ketika di sekolah).

   kemudian saya juga belajar Nahwu shorof . Nahwu adalah kaidah-kaidah bahasa arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (mufrod) atau ketika sudah tersusun (murrokab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan Shorof. Karena Ilmu Shorof bagian dari ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaanya ketika belum tersusun.semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل, Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan kalimah fi’il jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll.
Satu kata dalam Bahasa Arab disebut Kalimah (الكَلِمَة) yaitu satu lafadz yang menunjukkan satu arti.
Kalimat atau susunan kata dalam Bahasa Arab disebut Murokkab (المُرَكَّب). Jika kalimat / susunan kata tersebut telah sempurna, atau dalam kaidah nahwunya telah memberi pengertian dengan suatu hukum ” Faidah baiknya diam” maka kalimat sempurna itu disebut Kalam (الكَلاَم) atau disebut Jumlah (الجُمْلَة).
Kalimah-kalimah dalam Bahasa Arab, diringkas menjadi tiga macam:
1. Kalimah Fiil (الفِعْلُ) = Kata kerja
2. Kalimah Isim (الإِسْمُ) = Kata Benda
3. Kalimah Harf (الحَرْفُ) = Kata Tugas.
Khusus untuk Kalimah Fi’il, bisa dimasuki: قد, س, سوف, Amil Nashob ان dan saudara-saudaranya, Amil Jazm, Ta’ Fa’il, Ta’ Ta’nits Sakinah, Nun Taukid, Ya’ Mukhotobah.
Khusus untuk Kalimah Isim, bisa dimasuki: Huruf Jar, AL, Tanwin, Nida’, Mudhof, Musnad.
Khusus untuk Kalimah Harf, terlepas dari suatu yang dikhusukan kepada Kalimah Fiil dan Kalimah Isim.
Menurut wazannya, asal Kalimah terdiri dari tiga huruf, 1. Fa’ fi’il, 2. ‘Ain Fi’il, 3. Lam Fi’il (َفَعَل). Apabila ada tambahan asal, maka ditambah 4. Lam fi’il kedua (َفَعْلَل). Apabila ada tambahan huruf bukan asal. maka ditambah pula pada wazannya dengan huruf tambahan yang sama, semisal  ٌمُسْلِم ada tambahan huruf Mim didepannya, maka ikut wazan مُفْعِلٌ.

ya mungkin itu beberapa ilmu yang bisa share ke kalian semoga kalian juga bisa mempelajarinya karna kitab tersebut sudah banyak yang menerjemahkannya juga teman-teman tapi jangan sampai salah sumbernya ya , cukup sekian wassalamualaikum wr.wb😊




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pentingnya Sarapan Pagi Bagi Anak Sekolah

  ESSAY ( PENTINGNYA SARAPAN ) SHINTA KURNIA SARI ( shintakur29@gmail.com ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKO...